Disdukcapil Jember – Mobil layanan keliling J-Monalisa dikerahkan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jember Isnaini Dwi Susanti, SH., MSi untuk memberikan dukungan layanan Wayan Adus Ketan yang dilaksanakan oleh Kecamatan Wuluhan.
Pengerahan dukungan layanan itu dilakukan pada Selasa 14 Februari 2023 di kantor Kecamatan Puger.
Sebagaimana diketahui, Kecamatan Puger masuk zona Wuluhan dalam pelayanan pencetakan adminduk dalam program Wayan Adus Ketan atau Wis Wayahe Pelayanan Adminduk Tuntas di Kecamatan.
Antusiasme warga Puger mengurus adminduknya membuat petugas Wayan Adus Ketan di Kecamatan Wuluhan kewalahan.
“Kami lakukan dukungan teman-teman petugas Wayan Adus Ketan Disdukcapil Jember yang ada di Kecamatan Wuluhan, karena sebelumnya kelihatan membludak antusiasme warga untuk mencetak KTP-nya,” terang Kadisdukcapil.
Selain memberikan dukungan layanan itu, Kadisdukcapil mengungkapkan kedatangan tim J-Monalisa juga mempercepat penerapan KTP digital.
“Kami juga melakukan percepatan penerapan Identitas Kependudukan Digital, karena target kita 25 persen. Kami berharap awal tahun 2024 kami bisa mencapai target tersebut,” unkapnya.
Seorang warga Puger bernama Wahyudi mengaku menggunakan layanan J-Monalisa untuk mengurus KTP miliknya yang telah hilang.
“Alhamdulillah, berkat Dispenduk yang mana saya mengurusnya dadakan, tetapi prosesnya sangat cepat,” katanya.
Ia juga mencoba untuk memiliki KTP digital atau Identitas Kependudukan Digital (IKD). “IKD ini sangat simpel ya. Jadi kita tidak perlu repot-repot ngecek kemana-mana. Misalkan BPJS, kita tidak perlu cek ke kantornya,” ujarnya.
“Inovasi seperti ini sangat baik sekali, untuk menghindari kehilangan KTP seperti kasus saya. Jadi untuk saat ini digital itu sangat penting untuk mengurangi beban yang dibawa ketika bepergian,” imbuhnya.
Sementara Mahfur, Pendamping Sosial di Dinas Sosial Kabupaten Jember menyatakan orang pelupa akan terbantu dengan IKD.
“Untuk orang-orang yang pelupa seperti saya ini tidak perlu takut lagi kalau KTP-nya kelupaan. Kalau HP kan tidak mungkin lupa, HP ini kan ibaratnya seperti istri ke dua,” tuturnya. (*nkn)