Disdukcapil Jember – Sosialisasi tentang pentingnya validitas data adminduk gencar dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jember.
Selama dua hari, tepatnya pada tanggal 3 dan 4 September 2024, kegiatan itu digelar di Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk.
Wilayah ini menjadi salah satu sasaran karena memiliki data balita stunting tertinggi di Bumi Pandhalungan.
Camat Jelbuk Ajib mengatakan bahwa Kecamatan Jelbuk masuk kategori pertama dalam masalah stunting.
“Jelbuk ini juara satu, artinya paling banyak di Kecamatan Jelbuk terkait stunting. Maka, ketika ada program bantuan si anak harus punya NIK,” ujar Ajib.
Ajib berharap sosialisasi dari Disdukcapil Jember mendorong pengurus RT dan RW, kepala Dusun, kader posyandu, maupun warga memiliki pemahaman tentang arti penting administrasi kependudukan.
Dari kegiatan di Desa Sucopangepok itu, Kepala Disdukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti melihat banyak adminduk warga yang bermasalah.
Kondisi itu menekankan pentingnya kegiatan edukasi tentang manfaat validnya data kependudukan yang digelar Disdukcapil Jember.
Temuannya juga menunjukkan banyak nama yang jauh berbeda dengan akta kelahiran. Bahkan beberapa permasalahan membutuhkan penetapan pengadilan.
Mengetahui permasalahan itu, pejabat yang karib disapa Santi ini mengungkapkan akan berusaha mendekatkan layanan pengadilan dengan masyarakat yang berada di pelosok.
“Saya akan mencoba mediasi dengan Pengadilan Negeri Jember, bagaimana kalau kemudian PN Jember bisa mendekati masyarakat sehingga bisa sidang di desa, ” tutur Santi.
Selain melakukan sosialisasi, Disdukcapil Jember juga melaksanakan pelayanan dokumen kependudukan dan capil, sehingga memudahkan warga yang membutuhkan. (*nuv)