Kecamatan Wuluhan Tuai Pujian, Jemput Bola Layani Perekaman KTP-el di Desa-desa

Disdukcapil Jember – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jember, Isnaini Dwi Susanti, memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif Kecamatan Wuluhan dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat.

Selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 22 hingga 24 Oktober 2024, Kecamatan Wuluhan menggelar kegiatan jemput bola perekaman KTP-el di tiga desa, yakni Lojejer, Glundengan, dan Tamansari.

“Ini sangat baik sekali. Artinya, mereka menunjukkan bahwa kecamatan memiliki komitmen tinggi untuk melayani warganya,” terang Kadis Santi saat ditemui di ruangannya Kamis 24 Oktober 2024.

Kegiatan itu, bagi Kadis Santi, menunjukkan komitmen yang kuat dari Kecamatan Wuluhan untuk memudahkan akses warga terhadap layanan administrasi kependudukan.

Dengan jemput bola, warga tidak perlu lagi repot-repot datang ke kantor kecamatan atau Kantor Disdukcapil.

Pelayanan langsung di desa-desa ini sangat membantu, terutama bagi warga yang memiliki keterbatasan waktu atau mobilitas.

Harapan untuk Seluruh Kecamatan.

Kadis Santi berharap, inisiatif serupa dapat diikuti oleh seluruh kecamatan di Kabupaten Jember.

Kolaborasi yang baik antara pemerintah kecamatan dan dinas terkait akan sangat berdampak positif dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Ini adalah langkah yang sangat positif dan patut dicontoh. Kami ingin semua kecamatan dapat memberikan pelayanan yang sama baiknya,” tegas Kadis Santi.

Kegiatan layanan jemput bola yang dilakukan kecamatan memiliki manfaat besar.

“Dengan begitu, masyarakat akan semakin mudah mengurus dokumen kependudukan yang dibutuhkan,” Kadis Santi melanjutkan.

Dengan adanya sinergitas yang baik antara kecamatan dan Disdukcapil, diharapkan pelayanan administrasi kependudukan di Kabupaten Jember dapat semakin meningkat kualitasnya.

Masyarakat pun akan semakin merasa terlayani dan puas.

“Kolaborasi ini akan mewujudkan pelayanan yang luar biasa. Jadi tidak hanya menunggu kami turun ke lapangan, mereka bisa langsung terjun melayani warga,” ujar Santi.

Pentingnya Validasi Data

Selain memberikan apresiasi, Santi juga menekankan pentingnya validasi data pada setiap tahap pelayanan.

Santi berharap juga ada pengurusan administrasi yang valid disetiap desa atau kecamatan.

Meskipun sudah ada aplikasi Lahbako, namun prosedur dan persyaratan yang sesuai dengan aturan Disdukcapil harus tetap dijalankan.

“Kami ingin memastikan bahwa data yang tercatat akurat dan valid,” harapnya.

Santi menegaskan harus ada hubungan selaras, yakni pelaksanaan prosedur dan persyaratan yang sesuai aturan kependudukan dan pencatatan sipil.

“Kami kelabakan jika harus sendiri melihat kevalidan data. Makanya kami harap ada chemistry (antara warga dengan petugas), sehingga tercipta data yang valid,” pungkas Santi. (*nuv)