Jempol Disko di Pondok Pesantren Ar-Raudlah Sukorambi Tertibkan Dokumen Siswa

Disdukcapil Jember – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Jember Isnaini Dwi Susanti, SH, MSi., menerangkan apabila terjadi perbedaan data pada dokumen adminduk, maka akan dilakukan penyesuaian dengan dokumen negara lainnya.

Hal itu disampaikan oleh Isnaini Dwi Susanti menanggapi adanya ketidaksesuaian nama pada Kartu Keluarga dengan ijazah saat menggelar layanan Jempol Disko di Pondok Pesantren Ar-Raudlah, Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, pada Jum’at 16 Juni 2023.

“Jadi kalau ada ketidaksesuaian nama yang ada di KK atau di KTP dengan dokumen negara yang lain, kami lihat dulu apakah anak tersebut sudah mempunyai akte. Kalau belum mempunyai akte, kita buatkan akte sesuai dengan dokumen lain, misalnya ijazah,” terangnya.

Untuk hal itu, pihak yang bersangkutan membuat surat keterangan kelahiran dari desa dengan mencantumkan nama yang benar.

“Kalau yang benar itu ijazah, ya sesuaikan surat keterangan kelahiran itu dengan nama yang ada di ijazah,” katanya.

Isnaini Dwi Susanti menjelaskan, dasar dari pembuatan dokumen negara itu adalah akte kelahiran.

Namun, terkadang masyarakat tidak semuanya tahu dan mau mengurus akte kelahiran sejak awal.

Karena itu, lanjutnya, bila ada kejadian KK-nya tidak sama dengan dokumen yang lain, maka KK itu harus diubah disesuaikan dengan dokumen negara yang lain yang tercantum nama yang benar.

Adanya perbedaan nama siswa ini diakui oleh Sekretaris Ponpes Ar-Raudlah Muhammad Rusli.

“Banyak nama di ijazah dan KK itu banyak yang tidak sama. Saya kebetulan juga memegang data online milik siswa, ketika disinkronkan antara data ijazah dengan KK itu kadang tidak sama,” ungkapnya.

Hal itu terjadi karena kebanyakan masyarakat desa mencantumkan nama di KK dengan nama panggilan. Sedangkan di ijazah, masyarakat mencantumkan nama secara lengkap.

Melalui layanan Jempol Disko yang digelar oleh Disdukcapil Jember ini, menurut Muhammad Rusli, data dokumen adminduk milik siswa dan santri menjadi tertib.

“Jadi siswa tersebut tidak akan kebingungan ketika sudah mau bekerja atau apapun yang berhubungan dengan adminduk. Itu namanya sudah klop, baik nama, tanggal lahir ataupun lain-lainnya,” tuturnya.

Melalui kegiatan layanan Disdukcapil, Muhammad Rusli menekankan kepada semua siswa bahwa satu orang satu data, harus tertib administrasinya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Disdukcapil Jember karena telah berkenan untuk datang ke tempat yang jauh dari kota. Kami apresiasi sekali kedatangannya,” tutupnya. (*nkn)