Disdukcapil Jember – Sebagai upaya meningkatkan pemahaman tentang pentingnya digitalisasi data kependudukan, Universitas Jember (Unej) melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan menyelenggarakan Gelar Wicara Kependudukan.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 2 Oktober 2024, di Universitas Jember ini mengangkat tema Tantangan Digitalisasi Terhadap Sistem Administrasi Satu Data Terpadu Bagi Masyarakat Kabupaten Jember.
Ketua Panitia Gelar Wicara Kependudukan Ratu Putria Kalina mengungkapkan bahwa pemilihan tema ini didorong oleh urgensi isu digitalisasi di era modern.
“Kami berharap diskusi ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tantangan dan peluang yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi informasi,” ujarnya.
Kegiatan ini mengundang berbagai narasumber kompeten, termasuk Kepala Disdukcapil Jember Isnaini Dwi Susanti.
Pejabat yang akrab disapa Santi ini dalam paparannya menjelaskan bahwa integrasi data kependudukan menjadi satu data terpadu merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.
“Dengan data yang akurat dan terintegrasi, kita dapat merancang kebijakan pembangunan yang lebih efektif dan tepat sasaran,” tegas Santi.
Narasumber lainnya, Kepala Bidang Pengembangan Smartcity dan Statistik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jember Imaniar Eka Wulandari mengatakan Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya meningkatkan tata kelola data melalui implementasi Satu Data Indonesia sejak tahun 2022.
Imaniar Eka Wulandari menyampaikan, tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menyatukan berbagai data yang ada sehingga diperoleh informasi yang akurat dan terintegrasi.
Namun, Imaniar juga menyoroti tantangan utama dalam penerapan Satu Data, yaitu terkait keamanan dan perlindungan data pribadi.
Ia menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai kunci akses utama ke berbagai data pribadi.
“Saya berharap peserta dapat menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya menjaga keamanan data pribadi kepada keluarga, teman, dan komunitas,” ujar Imaniar.
“NIK kita itu ibarat kunci untuk mengakses semua data pribadi kita. Jadi, jangan sembarangan membagikan foto KTP atau data pribadi lainnya,” tutupnya. (*nuv)